Pengalaman Sex Bermain Aman Dengan Temanku

tidak ada yg tersisa, puting susuku sudah mengencang dan rasanya memekkusudah sangat basah, bahkan kami sedikitpun belum berciuman maupun saling cium badan kami.dia lalu turut melepas semua pakaiannya hingga sekarang sama-sama telanjang bulat.lalu seperti biasa dia langsung melahap memekku tanpa ampun, dia bertulut di lantai sedangkan aku membuka pahaku lebar-lebar di ujung kasur. dengan lihai dia memainkan lidahnya untuk menstimuli vaginaku.“awwwhhh Gerald awhhhh enak banget”, desahku saat Gerald sedang menikmat memekku.“sluurrpp sluuuurrppp sluuuurrrppp ahhhhh sluuurrpppp”“creeek creekk creeekk creeekk creeekk”“eehhhmmmm ooohhh Gerald ahhhhhh teruuus Gerald”aku mendesah keenakan sambil tanganku memegangi kepala Gerald. dia sungguh lihai memainkan lidahnya dan terus memberiku rangsangan tiada henti. vaginaku sudah tidak lagi becek mungkin sudah menjadi danau akibat dari permainan Gerald.Aku sudah gak kuat menahan lagi betapa enaknya permainan dia, namun aku tak ingin orgasme secepat ini.“Gerald, udah…ke kamar mandi yuk”, ajakku, lalu dia dengan sigap berdiri dan membantuku berdiri. lalu aku menggandeng tangannya untuk ku ajak ke dalam kamar mandi, sambil aku meraih tas tanganku. di dalam kamar mandi ini terdapat kaca yg besar, untuk melihat wajah sendiri saat keenakan, “kamu bawa kondom kan”, ujarku sambil membelai dadanya.“haahh, mau ngapain ini Bell, jangan kelewatan lho”, ujar dia khawatir.“udah, diambil dulu sana”, balasku, lalu dia berjalan keluar untuk mengambil kondomnya. aku didepan kaca hanya berdiri dan berkaca sambil tersenyum.“gila, kamu cantik banget ya”, puji dia.“makasih Gerald, kamu udah pernah anal seks?”, tanyaku.“belom, Bell”, balas dia datar sambil memelukku dari belakang.“anal seks yuk”, ajakku genit padanya.“serius Bell, gapapa nih?”, tanya dia meyakinkan.“hehe asal jangan colok yg vagina yah”, pintaku.lalu dia sibuk dengan memasang kondom dan aku memberikan pelicin untuk memuluskan jalannya kontol masuk ke dalam anusku. lantas dia sibuk mengarahkan posisiku agar mudah untuk dicolokkan.“Bell, kamu kurang tinggi nih, pakai sepatu wedgesmu dong biar tinggian”, minta dia, dan lalu dia keluar kamar mandi sebentar untuk mengambilkan sepatuku yg langsung aku pakai, “nah ini pas”, lanjut dia.“awwwwwww”, teriakku saat ada benda tumpul, keras dan dingin mengenai lubang pantatku.“ahhhhhh kecil banget lubangnya Bell”, ujar Gerald.
“awwwhhh awhhhh hossh hoosssh hossshh, Bell, kepalanya bisa masuk dikit”, terang dia dengan nafas yg berburu.aku tak membalas namun terlihat dengan jelas didepan kaca aku sedang memejamkan mata dan mulutku mengangga, merasakan dengan seksama enaknya ngeseks.“gapapa Gerr, di dorong aja yg lebih kenceng”, mintaku, yg lalu dia berusaha sangat keras untuk masuk.dengan perlahan anusku sudah mulai membuka dan aku hanya terdiam menikmati sodokan itu.“awwwhh Bella, enak banget Bella, aaaaaahhhh”, desahan Gerald saat dia berusaha mendorong masuk secara perlahan.“hooosshh hooossshhh hooosshhh hooossshhh Bella, udah masuk Bella”, ujar dia menyaksikan kontolnya yg masuk secara utuh didalam tubuhku. rasanya pantatku penuh dan berdenyut.lalu Gerald mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur, sedangkan aku masih memejamkan mata dan kadang tersenyum menikmati.Gerald mendekatkan kepalanya pada leherku sambil menciumi leherku.“ahh enak banget Bell, ahh Bella ahh ahh Bella ahh Ahhh Bella ahhh”, desah dia sambil terus memompaku.“iya Gerr enak banget, bertahan yg lama ya Gerr, aku pengen diginiin yg lama”, pintaku tanpa malu-malu.“iya Bell”, ujar dia sambil terus mengentotku. aku melihat diriku didepan kaca, tak ada rasa penyesalan, namun entah kenapa aku justru tersenyum dan bahagia digauli oleh lelaki yg belum tentu bakal menjadi suamiku. sudah tak tau berapa sodokan kontolyg diberikan Gerald padaku.“Gerr, pindah posisi dong, capek berdiri terus”, ujarku sambil tersenyum kearah dia.“aku belum pernah anal seks, Bell, posisinya gimana?”, balik dia bertanya padaku, “hmm doggy aja yuk dikasur”, ajak dia.lalu kami berdua berjalan menuju kasur untuk melanjutkan ngentotnya.“awwwwwwwwwww”, desahku panjang setelah memposisikan diri dan Gerald berlanjut memasukkan kontolnya ke dalam anusku.dia kembali memaju-mundurkan pinggulnya, tiada desahan yg keluar dari mulutku, rasanya terlalu indah untuk hanya menjadi desahan, aku memilih diam da menikmatinya. Gerald juga terdiam sambil tangannya kadang nakal memainkan payudaraku.“ahhh ini enak banget yaampun Bell”, desah Gerald sambil menatap langit-langit. aku terus nungging dengan masih menggunakan wedgesku.dia ngentotin aku dengan sangat pelan namun keras, nampaknya dia berhati-hati agar tak menyakitiku. aku tetep terus menghayati sodokan dia.PLOK PLOK PLOK PLOK PLOK PLOKPLOK PLOK PLOK PLOK PLOKPLOK PLOK PLOK PLOK“Gerald, enak banget sih Gerr, ahhh ahhh ahhh hmmmm”“iya Bell, gak nyangka anal seks seenak ini”Gerald memegangi pinggulku, aku bisa membayangkan bagaimana wajah dia saat keenakan gini. anusku rasanya kedutan dan nampaknya aku seperti akan orgasme setelah hampir beberapa waktu aku digauli oleh Gerald.“terus Gerr, nampaknya aku mau orgasme ahh ahh ahhh”, ujarku, dia tidak membalas ucapanku namun dia semakin meningkatkan ritme kentotannya. saat menjelang orgasme, otot kontol dia semakin berasa pada dinding anusku.secara perlahan namun pasti, sangat terasa perubahan pada tubuhku yang belum pernah aku rasakan sebelumnya, kedua kakiku berasa sangat lemas, namun ototku menggeras, mataku semakin merem melek, mulutku mengangga dan seluruh tubuhku mulai akan bergetar.“AKKKKKKKKK AWWWKKKKKK ARRGGGHHHHHH AWWWHHHKKK”, bukan desahan yg keluar dari mulutku, namun seperti kerasukan yg keenakan, badanku menggejang hebat, Gerald memegangi pinggulku dengan erat, dia memberhentikan sodokannya serta mencabutnya dan menyaksikan apa yg terjadi padaku. kurang lebih 16 detik aku bergetar keenakan.“Gerr ahaha enak banget, thankyou yaaa”, ujarku spontan pada Gerald setelah orgasmekuusai, diiringi dengan dia mendekatkan dirinya lalu memelukku dan mencium bibirku.Lantas aku meminta untuk istirahat sebentar, aku berdiri mengambil minum dan berbaring dikasur. menyaksikan Gerald yang terus ngocok kontolnya untuk menjaga ketegangan gumpalan daging dia.“nampaknya kamu udah capek ya Bell”, tanya Gerald padaku yg lagi berbaring diatas kasur.“hehe lumayan”, balasku singkat sambil berwajah genit.“hmm kalau gitu di sepong aja Bell sampai keluar, tapi……”, ujar Gerald.“tapi apaan Gerr? ehmmm bersihin dulu kontolmu dari kondom dan cairan itu”, ujarku sambil menunjuk kontol Gerald.“hmm aku pengen di sepong pas kamu pakai baju dan jilbab,Bell”, ujarnya.“hmm oke, tapi itu bershin dulu”, ujarku, lalu Gerald langsung berjalan ke kamar mandi, sedangkan aku memunguti semua pakaianku dan mengenakannya termasuk jilbabku sesuai permintaan Gerald.Lalu di keluar dari kamar mandi dengan kontolyg tegang dan berdiri tepat di depanku, tanpa disuru aku langsung bertulut di depannya dan memasukkan kontolnya yg berukuran sekitar 13cm-an ke dalam mulut mungilku.“awwwhhhhhhh Bellaaaaaaaahhhh”, desah panjang dia saat aku mulai mengulum kontolnya.aku permainkan lidahku saat kontol itu berada di dalam mulutku, mulai dari ujung kepala hingga badannya, tak ada jengkal yg terlewati. dia hanya menatap ke langit-langit keenakan sambil memegangi kepalaku. aku bergerak maju dan mundur tanpa henti sambil Gerald terus mendesah.“shhhhh awwhhh enak banget sih Bell seponganmusshhh awwhhhhh”.“sama Mauren enakan mana?”, ujarku genit padanya.dia tak menjawab namun terus mendesah keenakan, aku percepat gerakanku dia semakin meronta.“awwwhhhh auuuuuuuuu yaampuuuuun ini enak bangeeet Bellaaaaa”“awwwoooohhhh awwuuuuhhhhh aooohhhh”beberapa saat kemudian dia mencengkram kepalaku cukup keras.“Bella Bella ahhh aku udah deket, aku pengen ngeluarin di wajahmu Bella”, ujar dia sambil berusaha menahan dan meronta.“hmmm jangan kena jilbab Gerr, aku gak bawa cadangan”, ujarku sambil mengeluarkan kontolnya.lalu dia mengocok kontolnya sendiri tepat diatas wajahku, ku lirik dia memandangiku sambil ngocok kontolnya.“ahhh Bella ahhh Bella aku keluaaar ahhhhh Bellaaa ahhhhh ahhhh ahhhh”, desah panjang dia diiringi dengan semburan kental dan putih jatuh tepat di jidat, pipi, beberapa mengenai alisku dan sedikit pengenai bibirku.“maygad Bella, kamu cantik banget ada pejuhku haha”, ujarnya puas.“fotoin dong Gerr, pakai HP ku aja”, ujarku sambil menyuruh dia mengambil HPku di meja sebelah kasur dan beberapa kali dia menjepret wajahku dari berbagai angle.lalu aku mulai membersihkan pejuh ini menggunakan tisue yg diberikan Gerald.“aku kirim ke HP ku ya Bell fotonya”, ujarnya sambil memainkan HPku.“jangan, kalau mau lihat di HPku aja”, ujarku sambil menyimpan di folder hidden yg tak mungkin orang lain mengetahuinya.Akhirnya kamipun menyelesaikan kencan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *